Resah.

Sebelum tulisan ini terbit. Mungkin banyak perkara lain yang hendak aku bicarakan padamu namun keburu aku lupa dan keburu aku sibuk untuk memikirkannya. Hahah selalu, aku selalu menyibukan diri semauku. Padahal aku sibuk dengan dunia ku yang tak berujung.

Sebelumnya aku membaca di snapgram mu, kamu berbicara mengenai pelabuhan dan sebuah kapal. Aku tiba-tiba merasa terpanggil. Jauh tanpa kita saling berkabar. Aku merasakan hal yang sama, selalu resah dan resah yang datang padaku. Aku selalu ingin bertanya, apakah kamu masih mau menungguku? Ketika kamu bertanya sampai kapan aku harus menunggu? Harusnya dulu aku bertanya, kamu sampai kapan sanggup menungguku? Jawabannku waktu itu “aku tidak tau” dasar jawabanku meresahkan diriku sendiri pada akhirnya.

Leave a comment